Beberapa kegiatan manusia yang langsung
maupun tak langsung dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem. Kegiatan manusia
itu antara lain adalah pembakaran hutan, penebangan hutan, perburuan liar,
penggunaan pestisida yang berlebihan, perusakan terumbu karang, dan pembangunan
kawasan industri.
1.
Penebangan dan Pembakaran Hutan
Hutan merupakan daerah luas yang
sebagian besar ditutupi oleh pepohonan dan tumbuhan. Di dalam hutan terdapat
beberapa jenis hewan, di mana hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan
perlindungan bagi beberapa jenis hewan tersebut.
Manusia banyak menggunakan kayu di hutan
untuk keperluan hidupnya, sehingga manusia melakukan penebangan pohon-pohon
yang ada di hutan. Kayu itu dimanfaatkan manusia antara lain untuk membuat
rumah, kapal, kursi, lemari, dan sebagainya. Manusia sering melakukan
pembakaran di hutan-hutan dengan tujuan dijadikan lahan pertanian atau
perumahan. Kegiatan
manusia ini dapat mengganggu ekosistem,
terutama makhluk hidup yang ada di dalamnya. Seperti yang telah kamu ketahui
bahwa pohon dapat menahan air hujan, sehingga bila hutan memiliki banyak
pepohonan, maka dalam hutan akan banyak air yang disimpan oleh pohon-pohon
tersebut. Jika banyak terjadi penebangan pohon-pohon dan pembakaran hutan, maka
tanah bagian atas dari hutan itu dapat terbawa air hujan. Dan perlu diketahui
bahwa tanah bagian atas merupakan tanah yang subur, sehingga bila tanah subur
itu terbawa air hujan, maka daerah itu menjadi tandus.
Air hujan yang deras dan diterima oleh
hutan yang tidak memiliki pepohonan karena penebangan yang dilakukan manusia,
dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir. Perusakan hutan ini juga dapat
menyebabkan hewan-hewan di hutan menjadi kehilangan makanan serta
tempat tinggalnya. Kadang-kadang hewan-hewan ini untuk mencari makanan
dapat keluar dari hutan dan masuk ke desa-desa dan merusak tanaman pertanian
atau peternakan yang ada.
2.
Perburuan Liar
Sudah sejak zaman dahulu manusia senang
memburu hewan di hutan dengan tujuan untuk diambali kulitnya, dagingnya, atau
untuk dipelihara di rumah. Perburuan liar
menyebabkan jumlah hewan-hewan yang hidup di hutan menjadi lebih sedikit
jumlahnya dan dapat menyebabkan terjadinya kepunahan. Musnahnya beberapa jenis
hewan akan mengganggu keseimbangan alam. Misalnya jika harimau punah, maka
hewan yang dimakan harimau menjadi lebih banyak jumlahnya, mengakibatkan rumput
dan daun-daun yang dimakan rusa habis dan dapat menyebabkan rusa menjadi mati
karena kelaparan.
3.
Penggunaan Pupuk dan Pestisida secara Berlebihan
Pupuk dan pestisida sering digunakan oleh
para petani agar tanamannya tumbuh dengan baik. Pemupukan bertujuan memperoleh
tambahan mineral-mineral yang diperlukan oleh tanaman. Pestisida digunakan untuk
membunuh hama dan penyakit yang dapat merusak atau mematikan tanaman.
Pupuk dapat juga menggunakan kotoran dari
ternak yang disebut pupuk kandang atau disebut pupuk organik. Selain itu pupuk
buatan manusia (pupuk buatan) atau pupuk anorganik merupakan bahan kimia yang
diproduksi oleh pabrik. Penggunaan bahan-bahan kimia tersebut dapat memengaruhi
kehidupan makluk hidup yang lain. Contoh DDT (pembasmi serangga) yang
disemprotkan pada tanaman menyebabkan
sebagian akan termakan oleh hewan pemakan tanaman. Misalnya tikus, maka tikus
akan mati. Jika tikus dimakan oleh elang, elang juga dapat mati dan jumlah
elang juga akan berkurang. Jika jumlah elang berkurang, maka jumlah tikus
menjadi bertambah, sehingga petani dapat berkurang hasil panennya karena diserang
oleh tikus-tikus. Selain itu, pupuk anorganik dan pestisida kimia yang
diberikan pada tanaman juga dapat terbawa oleh air hujan ke sungai. Di sungai,
zat-zat kimia ini dapat membunuh segala kehidupan di air.
4.
Pembuangan Limbah
Bertambahnya jumlah manusia menyebabkan kebutuhan
manusia semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhannya, banyak didirikan industri
atau pabrik. Pabrik dapat menghasilkan berbagai produk dalam jumlah yang banyak
dan dalam waktu yang singkat. Akan
tetapi pabrik-pabrik tersebut sering kali menghasilkan
limbah. Ada pabrik yang mengolah limbahnya dan ada yang langsung membuangnya
tanpa diolah terlebih dahulu.
Limbah pabrik kebanyakan mengandung racun
yang dapat mencemari air sungai atau tanah di sekitar pabrik. Racun ini dapat membunuh
ikan dan tanaman. Bila limbah ini mengalir sampai ke laut, maka laut juga
tercemar dan dapat mengganggu kehidupan di laut.
Demikian informasi yang bisa disampaikan
berkaitan dengan Berbagai Kegiatan Manusia yang Dapat Memengaruhi Keseimbangan
Ekosistem. materi di atas bersumber dari Buku Bse Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6
SD/MI, dengan hak cipta milik Depdiknas. Mudah-mudahan informasi di atas
bermanfaat. Selamat belajar dan semoga sukses!!!
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijak pada form di bawah ini!